Saturday, July 10, 2010

Repost from keimanan dan kehidupan

"Cintailah kekasihmu dengan sederhana saja, boleh jadi kelak dia akan menjadi musuhmu, dan bencilah musuhmu dengan sederhana saja, boleh jadi suatu saat dia akan menjadi kekasihmu."



Hadits ini dishahihkan oleh Imam al Muhaddits Al Albani (lihat Shahih at Turmudzi lil Albani, hal. 1997 dan Ghayatul Maram fi takhrij ahadits Al Haram wal Haram hal. 472)

Ya, sederhanalah dalam cinta dan benci. Sesungguhnya hati manusia itu sentiasa berbolak balik dan berubah. Betapa seringnya kita membenci seseorang namun setelah masa berlalu kita begitu hormat dan sayang padanya. Ada juga yang kita sayang namun akhirnya kita benci sebencinya.

Tidak ada perasaan yang kekal selamanya. Tidak ada yang wajib kita cintai melainkan cinta kita pada Allah dan Rasul dan cinta-cinta yang akan menguatkan cinta kita kepada Allah dan RasulNya. Selain kedua-dua cinta itu dan perkara yang menguatkan kedua-duanya kita tidak dituntut untuk berlebihan dalam perasaan cinta, rindu atau dendam dan benci. Mencintai kedua-duanya adalah sumber ketengangan dan kebahagaiaan manakala cinta yang tidak ada kaitan dengannya adalah punca malapetaka jiwa hingga hati diliputi keluh kesah dan penyesalan yang tak berpenghujung.

Berapa ramai yang terjerumus dengan cinta syahwah hingga tergadai maruah dan harga diri. Ada juga yang cintakan dunia lalu terantai jiwa pada kesempitan dan rasa ketidakcukupan.
Ada yang cintakan pangkat lalu dirinya menjadi pembenci dan dibenci.

Ya, tidak salah jika hati kita cinta pada sesuatu tetapi besederhanalah supaya kita masih memiliki diri kita sendiri hingga kita masih mampu menilai dan membezakan yang baik dan buruk atau kebenaran dan kepalsuan.
Cintalah pada harta agar cinta kita membuahkan kecukupan dan keberkatan. Cintalah pada dunia agar ia benar-benar menjadi ladang Akhirat dan cintalah pada pasangan kita agar terbinanya rumahtangga diatas dasar iman dan taqwa. Sungguh Allah tidak pernah lupa bahawa kita ini manusia dengan segala keinginan jiwa lalu Allah tunjukkan kita jalan untuk kita meraih ketenangan dan kebahagiaan. Sungguh, Allah mengetahui segala kecenderungan dan kelemahan kita sebagai manusia lalu ditunjukkannya jalan selamat dari dosa yang akan mematikan hati. Sungguh, Allah mengetahui bahawa kita hamba yang lemah lalu dibentangkanNya jalan taubat untuk kita kembali kepadaNya.

Al Hasan al Bashri rahimahullah berkata, "Cintailah sekadarnya dan bencilah sekadarnya, sungguh telah berlebihan suatu kaum dalam cinta kemudian mereka menjadi hancur kerananya, dan telah berlebihan suatu kaum yang lain dalam membenci kemudian mereka menjadi binasa."

1 comment: